当前位置:
no togel pengembala: Wakil Ketua MPR: Nilai budaya harus jadi fondasi moral teknologi AI
时间:2024-10-30 19:35:21 出处:togel macau阅读(143)
Wakil Ketua MPR: Nilai budaya harus jadi fondasi moral teknologi AI
- Rabu,no togel pengembala 25 September 2024 20:00 WIB
"Apa yang harus dipersiapkan untuk menjawab sejumlah tantangan yang hadir bersama penggunaan kecerdasan buatan di Indonesia harus segera diantisipasi,"Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan nilai-nilai budaya dan kebangsaan harus menjadi fondasi moral dalam pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang berkembang pesat di tanah air. Saat ini pemanfaatan AI sudah mempengaruhi pola hidup, antara lain dalam pekerjaan dan cara berkomunikasi sehari-hari. Menurut dia, kemajuan AI jangan sampai menghambat pemahaman nilai-nilai kebudayaan dan kebangsaan. "Apa yang harus dipersiapkan untuk menjawab sejumlah tantangan yang hadir bersama penggunaan kecerdasan buatan di Indonesia harus segera diantisipasi," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu. Untuk itu, legislator dari Dapil Jawa Tengah II tersebut mengatakan bahwa seluruh pihak harus mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu memahami dan mengoperasikan AI dengan benar. Dia pun berharap perkembangan teknologi yang terjadi saat ini terjadi, dapat bersanding dengan nilai-nilai budaya dan kebangsaan yang ada. Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Hokky Situngkir mengungkapkan bahwa saat ini sepertiga warga Indonesia setiap hari hidup berdampingan dengan gawai. Selain itu, menurut dia, warga Indonesia saat ini tercatat dalam tiga besar pengguna aplikasi WhatsApp dan berada pada posisi empat besar pengguna aplikasi YouTube. "Indonesia masuk dalam pasar raksasa digital di era kapitalisme. Apakah kita mau sebagai pasar semata?" kata Hokky. Luasnya wilayah dan populasi Indonesia, kata dia, menciptakan potensi dan peluang yang besar untuk memperkaya khasanah AI di dunia. Menurut Hokky, AI itu bersifat ofensif dan bisa menggantikan peran manusia. Maka untuk mengimbangi AI yang ofensif, menurut dia, harus dikembangkan sistem digital safety. Sepanjang terjadi keseimbangan antara faktor ofensif dan defensif itu, dia yakin pemanfaatan AI akan berjalan dengan baik. Saat ini pemerintah pun sedang menggodok sejumlah aturan dan undang-undang yang bertujuan untuk melindungi warga negara dalam pemanfaatan teknologi.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024
分享到:
上一篇:Ketua DPR komitmen tampung aspirasi rakyat periode ke depan
下一篇:Pengamat: Hakim harus pakai forum terhormat untuk perjuangkan haknya
温馨提示:以上内容和图片整理于网络,仅供参考,希望对您有帮助!如有侵权行为请联系删除!
猜你喜欢
- Presiden respons 44 kementerian bentukan Prabowo: Itu hak prerogatif
- Sekjen Demokrat sebut AHY konsultasi ke SBY untuk pilih calon menteri
- KPU jadwalkan debat paslon Pilkada Kota Yogyakarta tiga kali
- DPRD Surabaya dorong faslitas pemkot sejahtarekan warga
- KPU hitung kebutuhan anggaran dalam batasi dana kampanye Pilgub Jateng
- Kopaska Koarmada III latihan selam tempur asah kemampuan infiltrasi
- Kemenko Polhukam rapat koordinasi bahas sistem pertahanan IKN
- Mahfud Md: Pergantian pemerintahan momentum memperbaiki demokrasi
- Ditanya kemungkinan jadi Ketua DPR lagi, Puan: Pelantikan dulu saja