当前位置:首页 > togel singapore

lipdrow sidney toto911: Kisah Eko Fadly, dirikan brand Calma setelah gagal jadi pesepak bola

Kisah Eko Fadly,lipdrow sidney toto911 dirikan brand Calma setelah gagal jadi pesepak bola

  • Senin, 25 Maret 2024 14:12 WIB
Kisah Eko Fadly, dirikan brand Calma setelah gagal jadi pesepak bola
Eko Fadly, pemilik brand Jersey Calma. ANTARA/HO-Eko Fadly
Jakarta (ANTARA) - Rasa cintanya kepada sepak bola sejak kecil menuntun Eko Fadly (30 tahun) masuk dan menyelami bisnis jersei dan meskipun cita-citanya menjadi pemain sepak bola telah pupus, setidaknya Eko masih “merumput” lewat bisnis jersei.

Eko membentuk Calma pada 2023 silam. Sebelum Calma terbentuk, Eko memang sudah berkecimpung dalam bisnis jersei pada 2013. Dia juga punya kesempatan untuk memperdalam dunia jersei setelah  bekerja sama dengan sahabatnya yang juga pemilik salah satu brand apparel lokal.

“Akhirnya Tuhan memberi saya jalan untuk bisa membangun tempat produksi dan brand sendiri pada tahun 2023," kata Eko dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu (24/3).

Nama Calma “lahir” saat Eko menonton video di kanal YouTube. Calma muncul secara spontanitas dan ditambah perlunya nama brand lantaran tawaran kerja sama di depan mata Eko.

"Momentnya pada saat sedang menonton Youtube, ada konten yang menyebut-nyebut kata “CALM”. Calma merupakan serapan dari kata Calm dalam Bahasa Spanyol yang artinya tenang. Ternyata saat saya cek di HAKI, CALMA sendiri masih bisa didaftarkan. Saya semakin yakin dan mantap untuk menggunakan nama CALMA sebagai brand,” tambah Eko.

Di masa-masa awal usahanya, tim produksi Calma hanya ada empat orang sehingga ia pun harus turun tangan ke ranah produksi hampir 15 jam setiap harinya.

"Hingga saat ini produksi sudah berjalan, dan saya sudah memiliki kurang lebih 30 tim produksi hari ini,” ujar pria yang tumbuh besar di Bekasi, Jawa Barat itu.

Baca juga: Erspo rilis jersei baru timnas Indonesia, terinspirasi era kejayaan 1981

Calma kini makin berkembang dan mendapatkan kesempatan merambah bisnis jerseinya ke sejumlah para petinggi dan pemilik klub sepak bola profesional, seperti Serpong City FC dan PSKC Cimahi.

"Dari pitching, lalu berujung order dan menjadi partner. Kami presentasikan ide-ide kami kepada para petinggi dan pemilik klub. Khusus Serpong City, produk kami langsung direview oleh club advisor Nabil Husein, dan beliau menyetujui kami sebagai partner apparel. Begitu juga dengan PSKC Cimahi, kami langsung present kepada Presiden Klub Rendra Soedjono, dan beliau juga senang,” ujar Eko.

Target pemasaran Calma, lanjut Eko, tentu masyarakat Indonesia. Apalagi, tren jersei kini didukung dengan meningkatnya literasi masyarakat akan kesehatan dan pentingnya aktivitas olahraga.

Dari total karyawan dan tempat produksi, Eko mampu menghasilkan 5.000 jersei per bulannya. Ia pun ingin membawa nama Calma mendunia.

“Cita-cita ekspor itu tentu sudah ada, Insya Allah pada tahun ketiga, target kami ekspansi ke pasar Asia khususnya Asia Tenggara,” ujar Eko.

Selain itu, ke depannya Calma ingin berfokus untuk pengembangan produk-produk fesyen olahraga lainnya. Kini, hasil inovasi Calma terwujud melalui tracktop, trackpant, shortpant, yang turut diproduksi bersama sportsock.

"Ke depan kami memiliki keinginan untuk bisa produksi sampai footwear," kata Eko.

Baca juga: Menpora apresiasi desain jersei timnas yang berasal dari produk lokal

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024

分享到: